Senin, 29 September 2014

TUMBUH KEMBANG ANAK (TEORI PERKEMBANGAN OLEH SIGMUND FREUD)

TUMBUH KEMBANG ANAK
TEORI PERKEMBANGAN OLEH SIGMUND FREUD

 

 


Nama – nama anggota :
Annisyah
Lupita Sari Pardosi
M. Kahfi Sajarsa
M. Piqo Pareka
Miftah Hananiyah
Novi Hermawati
Tiara Sri Hafsari



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI
JURUSAN KEPERAWATAN
T.A 2014/2015


KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada hadirat Tuhan yang Maha Esa , yang telah memberikan kasih dan karuniaNya , akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini  yang berjudul “ TEORI PERKEMBANGAN ANAK SIGMAN FREUD”

Semoga makalah yang kami susun ini dapat berguna dan bermanfaat, bagi yang membacanya, kritik dan saran sangat kami harapkan, karena kami hanya manusia biasa tidak pernah luput dari salah dan dosa.






                                                                                                        Jambi,     September  2014

                                                                                                                     Penyusun




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................        i
DAFTAR ISI................................................................................................................       ii

BAB I PENDAHULUAN
          1.1 Latar belakang .............................................................................................      1
          1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................     1
          1.3 Tujuan ..........................................................................................................      1

BAB II PEMBAHASAN
          2.1 Teori tumbuh kembang anak menurut Sigmund Freud ...............................      2
          2.2 Ciri – ciri tumbuh kembang anak Sigmund Freud .......................................      3
          2.3 Tahap  – tahap tumbuh kembang anak Sigmund Freud ..............................       3
         

DAFTAR PUSTAKA



 BAB I
PENDAHULUAN

1.1          1.1        Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hal yang dialami setiap manusia. Ia mengalami masa pendirian, pertumbuhan, perkembangan dan seterusnya. Hal yang membedakan manusia satu dengan manusia yang lainnya adalah hasil dari pertumbuhan dan perkembangan itu sendiri.
Pertumbuhan diartikan sebagai perubahan alamiah secara kuantatif pada segi jasmani atau fisik dan menunjukan kepada suatu fungsi tertentu yang baru (yang terjadi belum tampak dari individu). Konsep pertumbuhan mempunyai makna luas, mencakup segi – segi kuantitatif dan kualitatif secara aspek – aspek fisik psikis seperti  kandungan dalam istilah – istilah pertumbuhan , perubahan dalam arti pertumbuhan dan kematangan berlangsung secara alamiah menurut jalannya pertambahan usia atau waktu yang ditempuh oleh individu tersebut
Pertumbuhan terbatas pada perubahan – perubahan yang bersifat evolusi (menuju kearah yang lebih sempurna). Perubahan – perubahan aspek fisik dapat diidentifikasikan relative lebih mudah manifestasinya karena dapat dilakukan pengamatan langsung seperti : tinggi badan ,berat badan dan tumbuhnya gigi dsb. Lain halnya dengan segi psikis yang relative sulit diidentifikasi karena kita hanya mengamati sampai batas tertentu
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur atau fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan dan diramalkan sebagai hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ – organ dan system yang terorganisasi. Dengan demikian aspek perkembangan ini bersifat kualitatif yaitu pertambahan kematangan fungsi dari masing – masing bagian tubuh. Hal ini diawali dengan berfungsinya jantung untuk memompa darah , kemampuan untuk bernafas, sampai kemampuan anak tengkurap, duduk, berjalan, bicara, memunggut benda – benda disekelilingnya, serta kematangan emosi dan social anak. Tahap perkembangan awal akan menentukan tahap perkembangan selanjutnya

1.2          Rumusan Masalah  
            1. Bagaimana teori tumbuh kembang anak menurut Sigmund Freud  ?
            2. Apa ciri – ciri tumbuh kembang anak Sigmund Freud ?
            3. Apa Saja tahap – tahap tumbuh kembang anak Sigmund Freud ?

1.3              Tujuan
Makalah ini dibuat agar mahasiswa mampu:
1. Mengetahui dan memahami teori tumbuh kembang anak menurut Sigmeun Freud .
2. Mengetahui dan memahami ciri – ciri tumbuh kembang anak Sigmund Freud
3. Mengetahui dan memahami tahap – tahap tumbuh kembang anak Sigmund Freud
]


BAB II
PEMBAHASAN


2.1       TUMBUH KEMBANG ANAK MENURUT SIGMUND FREUD
1.      Fase Oral / Bayi yaitu 0 – 1 tahun
-        Keuntungan    :  Kepuasaan/kebahagian terletak pada mulut
                           Mengisap,menelan,memainkan bibir,makan,kenyang dan tidur.
-        Kerugian         :  Menggigit,mengeluarkan air liur,marah,menangis jika tidak terpenuhi.

2.      Fase Anal / Bermain yaitu 1 – 3 tahun
-        Keuntungan    : Belajar mengontrol pengeluran BAB dan BAK,senang melakukan sendiri
-        Kerugian         : Jika tidak dapat melakukan dengan baik.

3.      Fase Phalic / Prasekolah yaitu 3 – 6 tahun
-        Dekat dengan orang tua lawan jenis
-        Bersaing dengan orang tua sejenis

4.      Fase latent / Sekolah yaitu 6 – 12 tahun
-        Orientasi social keluar rumah
-        Pertumbuhan intelektual dan social
-        Banyak teman dan punya group
-        Impuls agresivitas lebih terkontrol

5.      Fase genital / Remaja yaitu 12 – 17 tahun
-        Pemustan seksual pada genital
-        Penentuan identitas
-        Belajar tidak tergantung pada orang tua
-        Bertanggung jawab pada diri sendiri
-        Intim dengan lawan jenis.
-        Keuntungan : bergroup
-        Kerugian : konflik diri,ambivalen.

6.      Fase Dewasa
-        Memperoleh perawatan / perhatian
-        Belajar keterampilan efektif dalam berkomunikasi



2.2       CIRI - CIRI TUMBUH KEMBANG ANAK
Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu :
1.      Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.

2. Terdapat masa percepatan dan masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang berlainan organ-organ.

3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak,tetapi kecepatannya berbeda antara anak satu dengan lainnya.

4. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf.

5. Aktifitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.

6. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.

7. Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum gerakan volunter tercapai.

Setiap anak adalah individu yang unik, karena faktor bawaan dan lingkungan yang berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan perkembangnnya juga berbeda, tetapi tetap akan menuruti patokan umum.

2.3       TAHAP – TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK
Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Walaupun terdapat variasi akan tetapi setiap anak akan melewati suatu pola tertentu yang merupakan tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan sebagai berikut :
1.      Masa prenatal atau masa intrauterin ( masa janin dalam kandungan )
a.       Masa mudigah/embrio ialah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu. Ovum yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme, terjadi diferensiasi yang berlangsung cepat, terbentuk suatu sistem oragan dalam tubuh.

b. Masa janin/fetus ialah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini terdiri dari 2 periode yaitu :
-        Masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan TM II kehidupan intrauterin, terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia sempurna dan alat tubuh telah terbentuk dan mulai berfungsi.
-        Masa fetus lanjut, pada akhir TM pertumbuhan berlangsung pesat dan adanya perkembangan fungsi. Pada masa ini terjadi transferimunoglobin G(IgG) dari ibu melalui plasenta. Akumulasi asam lemak esesnsial seri omega 3(Docosa Hexanicc Acid) omega 6(Arachidonic Acid) pada otak dari retina.



2.   Masa bayi : Usia 0 – 1 tahun
a.      Masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi orgaan-oragan tubuh lainnya.
-        Masa neonatal dini         : 0-7 hari
Penampilan Fisik
Perbandingan berbagai bagian tubuh bayi baru lahir sangat berlainan dengan proporsi janin, balita, anak besar atau dewasa : ukuran kepalanya relatif besar, muka berbentuk bundar, mandibula kecil, dada lebih bundar, dan batas antrieor posterior kurang mendatar, abdomen lebih membuncit, ekstrimitas relatif lebih pendek.
Berat badan bayi baru lahir adalah kira-kira 3000 g, biasanya anak laki-laki lebih berat dari anak perempuan. Lebih kurang 95% bayi cukup bulan mempunyai berat badan antara 2500 – 4500 g. Panjang badan rata-rata waaktu lahir adalah 50 cm, lebih kurang 95% diantaranya menunjukkan panjang badan sekitar 45 –55 cm.

Pertumbuhan fisik adalah hasil dari perubahan bentuk dan fungsi dari organisme.
Pertumbuhan janin intrauterine : Pertumbuhan pada masa janin merupakan pertumbuhan yang paling pesat yang dialami seseorang dalam hidupnya. Dinamika pertumbuhan  antenatal  ini sangat menakjubkan yaitu sejak konsepsi sampai lahir. Pada masa embrio yaitu 8 minggu pertama kehamilan, sel telur yang telah dibuahi berdiferensiasi secara tepat menjadi organisme yang mempunyai bentuk anatomis seperti manusia. Pada sistem-sistem tertentu organogenesis diteruskan sampai lebih dari 8 minggu.

-        Masa neonatal lanjut      : 8-28 hari

b. Masa pasca neonatal , proses yang pesat dan proses pematangan berlangsung secara kontinu terutama meningkatnya fungsi sistem saraf (29 hari – 1 tahun).

Berat badan
Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan kembali pada hari ke 10. Berat badan menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi umur 5 bulan, mejadi 3 kali berat badan lahir pada umur 1 tahun, dan menjadi 4 kali berat badan lahir pada umur 2 tahun. Pada masa prasekolah kenaikan berat badan rata-rata 2 kg/tahun. Kemudian pertumbuhan konstan mulai berakhir dan dimulai “pre adolescent growth spurt” ( pacu tumbuh pra adolesen ) dengan rata-rata kenaikan berat nadan adalah 3-3,5 kg/tahun, yang kemudian dilanjutkan dengan “ adolescent growth spurt” ( pacu tumbuh adolesen ).
Dibandingkan dengan anak laki-laki , “growth spurt” ( pacu tumbuh ) anak perempuan dimulai lebih cepat yaitu sekitar umur 8 tahun, sedangkan anak laki-laki baru pada umur sekitar 10 tahun. Tetapi pertumbuhan anak perempuan lebih cepat berhenti adripada anak laki-laki. Anak perempuan umur 18 tahun sudah tidak tumbuh lagi, sedsangkan anak laki-laki baru berhenti tumbuh pada umur 20 tahun.
Kenaikan berat badan anak pada tahun pertama kehidupan, kalau anak mendapat gizi yang baik, adalah berkisar anatara :
700 – 1000 gram/bulan pada triwulan I
500 – 600 gram/bulan pada triwulan II
350 – 450 gram/bulan pada triwulan III
250 – 350 gram/bulan pada triwulan IV

Dapat pula digunakan rumus yang dikutip dari Behrman,1992 untuk memperkirakan berat badan adalah sebagai berikut :
Perkiraan Berat badan dalam kilogram :
1). Lahir                :           3,25 kg
2). 3-12 bulan        :           Umur(bulan) + 9
3). 1-6 tahun          :           Umur(bulan) x 2 + 8
4). 6-12 tahun        :           Umur(bulan) x 7 – 5

3.   Masa prasekolah
Pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangaan dengan aktifitas jasmani yang bertambah dan meningkaatnya keterampilan dan proses berpikir.
4.   Masa sekolah
Pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan masa prasekolah, keterampilan, dan intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok dengan jenis kelamin yang sama ( usia 6 – 18/20 tahun)
a. Masa pra remaja : usia 6-10 tahun
b. Masa remaja :
-        Masa remaja dini
Wanita      : usia 8-13 tahun
Pria          : usia 10-15 tahun

-        Masa remaja lanjut
Wanita      : usia 13 –18 tahun
Pria          : usia 15-20 tahun

Masa-masa tersebut diatas ternyata memiliki ciri-ciri khas yang masing-masing masa mempunyai perbedaan dalam annatomi, fisiologi, biokimia dan karakternya.

Minggu, 28 September 2014

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI


A.    DATA PENGKAJIAN PASIEN
AKTIVITAS / ISTIRAHAT
Gejala             :           Kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton
Tanda              :           Frekuensi jantung meningkat,
Perubahan irama jantung,
Takipnea

SIRKULASI
Gejala            :           Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung coroner/katup dan penyakit            serebrovaskular
Tanda             :           Kenaikan TD (pengukuran serial dari kenaikan TD diperlukan untuk                                                       menegakan diagnosis)
                                    Hipotensi postural (mungkin berhubungan dengan regimen obat)
                                   Nadi : denyutan jelas dari karotis, jugularis, radialis ; perbedaan denyut , seperti denyut femoral melambat sebagai kompensasi denyutan radialis atau brakialis; denyut popliteal, tibialis posterior, pediaris tidak teraba atau lemah .
Denyut apical : PMI kemungkinan bergeser dan/atau sangat kuat
Frekuensi/irama : Takikardia, berbagai disritmia
Bunyi jantung : Terdengar S pada dasar; S (CHF dini); S (pengerasan ventrikel kiri/ hipertrofi ventrikel kiri)
Murmur stenosis valvular
Desiran vaskukar terdengar diatas karotis, femoralis atau epigastrium
DVJ ( Disentri vena jugularis ) [kongesti vena]
Ekstremitas : Perubahan warna kulit, suhu dingin (vasokontriksi primer); kemerahan (feokromositoma)
            Kulit- Pucat, sianosis dan diaphoresis (kongesti, hipoksemia); kemerahan                     (feokromositoma)

INTEGRITAS EGO
Gejala           :             Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria atau merah kronik                                      (dapat mengindikasikan kerusakan serebral)
                                   Factor-faktor stress multiple (hubungan, keuangan, yang berkaitan dengan                                            pekerjaan)
Tanda           :             Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontinu perhatian, tangisan yang                                        meledak
                                  Gerak tangan empati, otot muka tegang (khususnya sekitar mata), gerakan fisik cepat, pernafasan menghela, peningkatan pola bicara

ELIMINASI
Gejala             :       Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu (seperti : infeksi/obstruksi atau riwayat penyakit ginjal masa yang lalu)

MAKANAN/CAIRAN
Gejala               :        Makanan yang disukai, yang dapat mencakup makanan tinggi garam, tinggi                                          lemak, tinggi kolesterol ( seperti makanan yang digoreng, keju, telur); gula-gula                                    yang berwarna hitam, kandungan tinggi kalori
                                   Mual / muntah
                                   Perubahan berat badan akhir-akhir ini (meningkat/turun)
                                   Riwayat penggunaaan diuretic
Tanda              :          BB normal atau obesitas                      
                                  Adanya edema; kongesti vena, DVJ ; glikosuria (hamper 10% hipertensi adalah diabetic)

NEUROSENSORI
Gejala             :          Keluhan pusing
                                   Berdenyut, sakit kepala suboksipital (terjadi saat bangun dan menghilang secara sepontan setelah beberapa jam)
                                   Episode kebas dan/atau kelemahan pada satu sisi tubuh
                                   Gangguan penglihatan (diplopia, penglihatan kabur)
Tanda              :    Status mental: perubahan-perubahan retinal optic : dari sclerosis/penyempitan arteri ringan sampai berat dan perubahan sklerotik dengan edema atau papilledema, eksudat dan hemoragi tergantung pada berat/lamanya hipertensi

NYERI/KETIDAK NYAMANAN
Gejala             :           Angina (penyakit arteri coroner/keterlibatan jantung)
                                    Nyeri hilang timbul pada tungkai/klaudiksi (indikasi arterisklerosis pada arteri ekstremitas bawah)
                                    Sakit kepala okspital berat seperti yang pernah terjadi sebelumnya
                                    Nyeri abdomen/massa (feokromositoma)

PERNAFASAN
Gejala             :           Dispnea yang berkaitan dengan aktivitas/ kerja
                                    Takipnea, ortopnea, dyspnea nocturnal paroksismal
                                    Batuk dengan / tanpa pembentukan sputum
                                    Riwayat merokok
Tanda              :           Distress respirasi/ penggunaan otot aksesori pernafasan
                                    Bunyi nafas tambahan (krakles/mengi)
                                    Sianosis

KEAMANAN
Keluhan           :           Gangguan koordinasi/ cara berjalan
Gejala             :           Episode parestesia unilatealtransien
                                    Hipotensi postural

PEMBELAJARAN
Gejala      :             Faktor-faktor resiko keluarga; Hipertensi, aterosklerosis, enyakit jantung, diabetes mellitus, penyakit serebrovaskular/ginjal
                                    Factor-faktor resiko etnikseperti orang amerika afrika, asia tenggara
                                    Penggunaan pil KB atau hormone lain; penggunaan obat/alcohol
Pertimbangan      :      DRG menunjukan rerata lamanya dirawat 4,2 hari
Rencana pemulangan:Bantuan dengan pemantauan dini TD
                                    Perubahan dalam terapi obat

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
            Hemoglobin/hemotokrit                                  Urinalisa         
            BUN/kreatinin                                                 VMA urin
            Glukosa                                                           Asam urat
Kalium serum                                                  IVP
            Kolestrol dan trigelisarida serum                    Foto dada
Pemeriksaan tiroid                                          EKG
            Kadar aldosterone


A.    DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
1.     Curah jantung/ penurunan/ resiko tinggi b.d Peningkatan afterload,varokontriksi/ iskemia miokardia/ hipertrofi d.d [tidak dapat diterapkan, adanya tanda-tanda dan gejala-gejala yang menetapkan diagnose actual]

2. Intoleransi kativitas b.d Kelemahan umum/ ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen d.d Laporan verbal tentang keletihan atau kelemahan/ frekuensi jantung atau respon TD terhadap aktivitass abnormal/ rasa tidak nyaman saat bergerak/ perubahan-perubahan EKG mencerminkan iskemia;mdisritmia.

3. Nyeri akut b.d Peningkatan tekanan vaskural serebral d.d Melaporkan ttg nyeri berdenyut yang terletak pada region suboksipital, terjadi pada saat bangun dan hilang secara spontan setelah beberapa waktu berdiri/ segan untuk menggerakan kepala, menggaruk kepala, menghindari sinar terang dan keributan, mengerutkan kening, meanggenggam tangan/ melaporkan kekakuan leher, pusing, penglihatan kabur, mual dan muntah

4. Nutrisi/ perubahan/ lebih dari kebutuhan tibuh b.d Masukan berlebihan sehubungan dengan kebutuhan metabolic/ pola hidup monoton/ keyakinan budaya d.d BB 10%-20% lebih dari ideal untuk tinggi dan bentuk tubuh/ lipatan kulit trisep lebih besar dari 15mm pada pria dan 25mm pada wanita/ dilaporkan atau terobservasi disfungsi pola makan

5. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar)/ mengenai kondisi/ rencana pengobatan b.d Kurang pengetahuan/ misinterpretasi informasi/ keterbatasan kognitif/ menyangkal diagnose d.d Menyatakan masalah/ meminta informasi/ menyatakan miskonsepsi/ mengikuti intruksi tidak akurat / perilaku tidak tepat

B.     PERENCANAAN
1.      Curah jantung/ penurunan/ resiko tinggi b.d Peningkatan afterload,varokontriksi/ iskemia miokardia/ hipertrofi d.d [tidak dapat diterapkan, adanya tanda-tanda dan gejala-gejala yang menetapkan diagnose actual]
          Tujuan             :    Menurunkan TD/beban kerja jantung (menjadi normal)
          Kriteria Hasil   :    Mempertahannkan TD dalam rentan individu yang dapat diterima
Memperlihatkan irama dan frekuensi jantung stabil dalam rentang normal pasien

interverensi
rasional
Mandiri :
a.       Pantau TD , ukur pada kedua tangan/paha untuk evaluasi awal. Gunakan ukuran manset yang tepat dan teknik yang akurat
b.      Catat keberadaan , kualitas denyutan sentral dan perifer
c.     Auskultasi tonus jantung dan bunyi nafas
d. Amati warna kulit, kelembaban, suhu dan masa pengisian kapiler
e. Lakukan tindakan yang mnyaman, rileksasi

Kolaborasi
f. Berikan obat sesuai indikasi (diuretic)

a. Perbandingan dari tekanan memberikan gambar yang lengkap tentang keterlibatan/ bidang masalah vascular

b. Denyutan karotis, juguralis, radialis dan femoralis mungkin teramati , mencerminkan efek dari vasokontriksi dan kongesti vena

c. Adanya krakles mengindikasikan kongesti paru sekunder terhadap terjadinya atau gagal jantung kronik

d. Adanya pucat, dingin, kulit lembab mungkin berkaitan dengan vasokontriksi atau penurunan curah jantung

e. Mengurangi ketidaknyamanan , membuat efek tenang dan TD akan turun

f. Diuretic menurunkan TD


2. Intoleransi kativitas b.d Kelemahan umum/ ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen d.d Laporan verbal tentang keletihan atau kelemahan/ frekuensi jantung atau respon TD terhadap aktivitass abnormal/ rasa tidak nyaman saat bergerak/ perubahan-perubahan EKG mencerminkan iskemia;mdisritmia.
      Tujuan             :    Beraktivitas secara normal kembali
      Kriteria Hasil   :    Memperlihatan peningkatan dalam toleransi aktivitas
                                    Menunjukkan penurunan dalam tanda-tanda intoleransi fisiologi

interverensi
rasional
a.       Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas/ perawatan diri bertahap jika dapat ditoleransi. Berikan bantuan sesuai kebutuhan
a.       Kemajuan aktivitas bertahap mencegah peningkatan kerja jantung tiba-tiba. Memberikan bantuan hanya sebatas kebutuhan akan mendorong kemandirian dalam melakukan aktivitas


3.    Nyeri akut b.d Peningkatan tekanan vaskural serebral d.d Melaporkan ttg nyeri berdenyut yang terletak pada region suboksipital, terjadi pada saat bangun dan hilang secara spontan setelah beberapa waktu berdiri/ segan untuk menggerakan kepala, menggaruk kepala, menghindari sinar terang dan keributan, mengerutkan kening, meanggenggam tangan/ melaporkan kekakuan leher, pusing, penglihatan kabur, mual dan muntah
                 Tujuan : Menghilangkan rasa nyeri
                 Kriteria Hasil : Nyeri berkurang/ hilang

Interverensi
 Rasional
a.       Mempertahankan tirai baring selama fase akut
b.      Minimalkan aktivitas vasokontriksi yang dapat meningkatkan sakit kepala
c.       Berikan obab sesuai indikasi (analgesic)
a.       Meningkatkan relaksasi
b.      Aktivitas yang meningkatkan vasokontriksi menyebabkan sakit kepala pada adanya peningkatan tekanan vascular serebral
c.       Menurunkan rasa nyeri


4. Nutrisi/ perubahan/ lebih dari kebutuhan tibuh b.d Masukan berlebihan sehubungan dengan kebutuhan metabolic/ pola hidup monoton/ keyakinan budaya d.d BB 10%-20% lebih dari ideal untuk tinggi dan bentuk tubuh/ lipatan kulit trisep lebih besar dari 15mm pada pria dan 25mm pada wanita/ dilaporkan atau terobservasi disfungsi pola makan
             Tujuan : Mengurangi BB
             Kriteria Hasil   :    BB menurun

Interverensi
Rasional


a. Kaji pemahaman pasien tentang hubungan langsung antara hipertensi dan kegemukan

b. Bicarakan pentingnya menurunkan masukan kalori dan batasan masukan lemak, garam dan gula sesuai indikasi

c. Rujuk ke ahli gizi sesuai indikasi


a. Kegemukan adalah resiko tambahan pada tekanan darah tinggi karena disproporsi antara kapasitas aorta dan peningkatan curah jantung berkaitan dengan masa tubuh

b. Kesalahan kebiasaan makanan menunjang terjadinya kegemukan

c. Memberikan konseling dan bantuan dengan memenuhi kebutuhan diet individual
5.      Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar)/ mengenai kondisi/ rencana pengobatan b.d Kurang pengetahuan/ misinterpretasi informasi/ keterbatasan kognitif/ menyangkal diagnose d.d Menyatakan masalah/ meminta informasi/ menyatakan miskonsepsi/ mengikuti intruksi tidak akurat / perilaku tidak tepat
Tujuan             :    Meningkatkan pemahaman tentang hipertensi ke klien
Kriteria Hasil   :    Memahami penyakit klien derita

Interverensi
Rasional
a.       Tetapkan dan nyatakan batas TD normal dan efek hipertensi terhadap jantung
a.       Memberikan dasra untuk pemahaman ttg peningkatan TD dan mengklasifikasi istilah medis yg sering digunakan



DAFTAR PUSTAKA

Marilynn, 2000 . Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3 , Jakarta : EGC