Kamis, 30 April 2015

Manajemen keperawatan : Standar praktik dan pelayanan keperawatan



Manajemen keperawatan
standar praktik dan pelayanan keperawatan



 




Tingkat 2B

= KELOMPOK 2 =
LUPITA SARI PARDOSI
ANNISYAH
M.KAHFI SAJARSYA
NOVI HERMAWATI
SYAHWAN
TANIA YOLLANDA
TRICHA PRIHANTINA P
YULIANDRI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI
JURUSAN KEPERAWATAN
Ta. 2014/2015



KATA PENGANTAR
                                                              
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan judul “Standar pelayanan praktik keperawatan” dengan lancar.
Dalam pembuatan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang ikut serta dalam menyelesaikan tugas ini. Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan karena terbatasnya pengetahuan. Oleh karna itu kami harapkan dari pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki makalah ini
Namun demikian kami sangat berharap kiranya makalah ini dapat memberikan manfaat dan semoga dapat memberikan sumbangsih positif bagi kita semua. Terima kasih



Jambi,    April 2015



Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................         i
DAFTAR ISI................................................................................................................        ii
BAB I PENDAHULUAN
          1.1 Latar belakang .............................................................................................        1
          1.2 Tujuan ..........................................................................................................        1
1.2.1 Tujuan umum ......................................................................................        1
1.2.1 Tujuan Khusus ....................................................................................        1
BAB II PEMBAHASAN
          2.1 Pengertian standar praktik keperawatan ......................................................        2
          2.2 Tujuan standar praktik keperawatan ............................................................        2
          2.3 Jenis - jenis standar praktik keperawatan .....................................................        3
          2.4 Faktor – faktor standar praktik keperawatan ...............................................      16
          2.5 Ciri – ciri standar praktik keperawatan ........................................................      17
          2.6 Kegunaan standar praktik keperawatan  ......................................................      17
          2.7 Contoh standar praktik keperawatan  ..........................................................      18
BAB III PENUTUP
          3.1 Kesimpulan ..................................................................................................      19
          3.2 Saran ............................................................................................................      19

DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Praktek keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional melalui kerja sama berbentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan yang lain dalam memberikan asuan keperawatan sesuai dengan lingkungan wewenang dan tanggung jawabnya. Keperawatan hubungannya erat dengan manusia dan kemanusiaan, oleh karenanya perawat memandang manusia secara utuh dan unik sehingga praktek keperawatan membutuhkan penerapan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kompleks sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan objektif pasien/klien. Keunikan hubungan perawat dengan klien harus dipelihara interaksi dinamika dan kontinuitasnya.
Perawat sebagai profesi pelayanan kesehatan mempunyai tanggung jawab utama yaitu melindungi masyarakat / publik, profesi keperawatan dan praktisi perawat. Praktek keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan system pengaturan serta pengendaliannya melalui perundang – undangan keperawatan (Nursing Act), dimanapun perawat itu bekerja. ( PPNI, 2000). Penerimaan dan pengakuan keperawatan sebagai pelayanan professional diberikan dengan perawat professional sejak tahun 1983.
Oleh karena itu kita sebagai perawat yang mengedepankan profesionalitas harus mampu memenuhi standar praktek keperawatan yang telah di tetapkan tersebut agar mampu memelihara interaksi antara perawat dengan klien dan tenaga kesehatan lainnya.

1.2         Tujuan
1.2.1   Tujuan umum
Agar mahasiswa mampu mengerti dan memahami standar praktik keperawatan
1.2.2   Tujuan khusus
a.       Mengerti dan memahami Pengertian standar praktik keperawatan
b.      Mengerti dan memahami tujuan standar praktik keperawatan
c.       Mengerti dan memahami jenis – jenis standar  praktik keperawatan
d.      Mengerti dan memahami faktor – faktor yang mempengaruhi standar praktik keperawatan
e.       Mengerti dan memahami ciri – ciri standar praktik keperawatan
f.       Mengerti dan memahami kegunaan standar praktik keperawatan
g.      Mengerti dan memahami contoh standar praktik keperawatan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Pengertian Standar Praktek Keperawatan
Standar praktek keperawatan adalah suatu pernyataan yang menguraikan suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan untuk klien ( Gillies, 1989, h. 121).  
Standar merupakan pernyataan yang mencakup kegiatan-kegiatan asuhan yang mengarah kepada praktek keperawatan profesional (ANA,1992,h.1) Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat, berbentuk  pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif , ditujukan kepada individu,keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup kehidupanmanusia (lokakarya Nasional 1983).
Fokus utama standar praktek keperawatan adalah klien. Digunakan untuk mengetahui proses dan hasil pelayanan keperawatan yang diberikan dalam upaya mencapai pelayanan keperawatan. Melalui standar praktek dapat diketahui apakah intervensi atan tindakan keperawatan itu yang telah diberi     sesuai dengan yang direncanakan dan apakah klien dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Standar praktik keperawatan merupakan acuan untuk praktik keperawatan  yang harus dicapai oleh seorang perawat dan dikembangkan untuk membantu perawat melakukan validasi mutu dan mengembangkan keperawatan.

2.2         Tujuan Standar Keperawatan
Tujuan standar keperawatan menurut Gillies (1989) adalah meningkatkan kualitas asuhan keperawatan, melindungi perawat dari kelalaian dalam melaksanakan tugas dan melindungi pasien dari tindakan yang tidak terapeutik
1)        Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
Perawat berusahamencapai standar yang telah ditetapkan dan termotivasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat bersifat mendasar terhadap peningkatan kualitas hidup pasiennya.
2)        Mengurangi biaya asuhan keperawatan
Apabila perawat melakukan kegiatan yang telah ditetapkan dalam standar, maka beberapa kegiatan keperawatan yang tidak perlu dapat dihindarakan. Hal ini berarti perawat akan menghemat biayabaik bagi perawat maupun bagi pasien. Dengan adanya standar, maka permasalahan pasien akan cepat ditemukan dan teratasi sehingga hari perawat pasien semakin pendek dan akan mengurangi biaya perawatan bagi pasien.
3)        Melindungi perawat dan melindungi pasien dari kelalaian
Standar keperawatan harus dapat menguraikan prosedur yang wajib dilakukan dalam member asuhan keperawatan, sehingga perawat akan dapat memahami setiap tindakan yang dilakukan. Hal ini akan dapat menghindarkan kesalahan dan kelalaian dalam melakukan asuhan keperawatan. Pasal 53 ayat 2 dan 4 UU Kesehatan No.23 tahun 1992 menyatakan, “Tenaga kesehatan (perawat dan bidan) dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien”. Berdasarkan hal tersebut standar keperawatan mempunyai standar hokum, barang siapa melanggar atau lalai akan menerima sanksi pada pasal 82-85.
2.3         Jenis – jenis Standar praktik keperawatan
Ø  Jenis Standar Praktek Keperawatan Menurut ANA
1)        Standar I : Pengkajian
Pengkajian Perawat mengidentifikasi dan pengumpulan data tentang status kesehatan klien.

Kriteria pengukuran :
-     Prioritas pengumpulan data ditentukan oleh kondisi atau kebutuhan-kebutuhan klien saat ini.
-     Data tetap dikumpulkan dengan tehnik-tehnik pengkajian yang sesuai .
-     Pengumpulan data melibatkan klien, orang-orang terdekat klien dan petugas kesehatan
-     Proses pengumpulan data bersifat sistematis dan berkesinambungan.
-     Data-data yang relevan didokumentasikan dalam bentuk yang mudah didapatkan kembali.

2)        Standar II : Diagnosa keperawatan
Perawat menganalisa data yang dikaji untuk menentukan diagnosa.

Kriteria pengukuran :
-     Diagnosa ditetapkan dari data hasil pengkajian.
-     Diagnosa disahkan dengan klien, orang-orang terdekat klien, tenaga kesehatan bila memungkinkan.
-     Diagnosa di dokumentasikan dengan cara yang memudahkan perencanaan perawatan.

3)        Standar III : Identifikasi hasil
Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan secara individual pada klien.

Kriteria pengukuran :
-     Hasil diambil dari diagnosa.
-     Hasil-hasil didokumentasikan sebagai tujuan-tujuan yang dapat diukur.
-     Hasil-hasil dirumuskan satu sama lain sama klien, orang-orang terdekat klien dan petugas kesehatan 
-     Hasil harus nyata (realistis) sesuai dengan kemampuan/kapasitas klien saat ini dan kemampuan potensial.
-     Hasil yang diharapkan dapat dicapai dsesuai dengan sumber-sumber yang tersedia bagi klien.
-     Hasil yang diharapkan meliputi perkiraan waktu pencapaian.
-     Hasil yang diharapkan memberi arah bagi keanjutan perawatan.

4)        Standar IV : Perencanaan
Perawat menetapkan suatu rencana keperawatan yang menggambarkan intervensi keperawatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Kriteria pengukuran :
-     Rencana bersifat individuali sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan kondisi klien.
-     Rencana tersebut dikembangkan bersama klien, orang-orang terdekat klien dan petugas kesehatan.
-     Rencana tersebut menggambarkan praktek keperawatan sekarang
-     Rencana tersebut didokumentasikan.
-     Rencana tersebut harus menunjukkan kelanjutan perawatan


5)        Standar V : Implementasi
Perawat mengimplementasikan intervensi yang diidentifikasi dari rencana keperawatan.

Kriteria pengukuran :
-     Intervensi bersifat konsisten dengan rencana perawatan yang dibuat.
-     Intervensi diimplementasikan dengan cara yang aman dan tepat.
-     Intervensi didokumentasikan

6)        Standar VI : Evaluasi 
Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap hasil yang telah dicapai.

Kriteria pengukuran :
-     Evaluasi bersifat sistematis dan berkesinambungan
-     Respon klien terhadap intervensi didokumentasikan.
-     Keefektifan intervensi dievaluasi dalam kaitannya dengan hasil.
-     Pengkajian terhadap data yang bersifat kesinambungan digunakan untuk merevisi diagnosa, hasil-hasil dan rencana perawatan untuk selanjutnya,
-     Revisi diagnosa, hasil dan rencana perawatan didokumentasikan.
-     Klien, orang-orang terdekat klien dan petugas kesehatan dilibatkan dalam proses evaluasi

Ø  Menurut DEPKES

Standar 1, pengumpulan data tentang status kesehatan klien atau pasien dilakukan secara sistematik dan berkesinambungan. Data dapat diperoleh, dikomunikasikan dan dicatat.

Standar 2, diagnosa keperawatan di rumuskan berdasarkan data status kesehatan. Standar 3, rencana asuhan keperawatan meliputi tujuan yang dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan

Standar 4, rencana asuhan keperawatan meliputi prioritas dan pendekatan tindakan keperawatan yang ditetapkan untuk mencapai tujuan yang di ususn berdasarkan diagnosa keperawatan

Standar 5, tindakan keperawatan memberikan kesempatan klien atau pasien untuk berpartisifasi dalam peningkatan, pemeliharaan, dan pemulihan kesehatan. Standar 6, tindakan keperawatan membantu klien atau pasien untuk mengoptimalkan kemampuan untuk hidup sehat

Standar 7, ada tidaknya kemajuan dalam pencapaina tujuan ditentukan oleh klien atau pasien dan perawat.

Standar 8, ada tidaknya kemajuan dalam pencapaian tujuan memberi arah untuk melakukan pengkajian ulang, pengetaruran kembali urutan priorits, penetapan tujuan baru dan perbaikan rencana asuhan keperawatan

Ø  Menurut PPNI
1)        Standar I : Pengkajian Keperawatan
Perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan klien secara sistematis, menyeluruh, akurat , singkat dan berkesinambungan.
Rasional :
Pengkajian keperawatan merupakan aspek penting dalam proses keperawatan yang bertujuan menetapkan data dasar tentang tingkat kesehatan klien yang digunakan untuk merumuskan masalah klien dan rencana tindakan.
Kriteria Struktur :
1.    Metode pengumpulan data yang digunakan dapat menjamin :
a. Pengumpulan data yang sistematis dan lengkap.
b. Diperbaharuinya data dalam pencatatan yang ada.
c. Kemudahan memperoleh data.
d. Terjaganya kerahasiaan.
2.    Tatanan praktek mempunyai sistem pengumpulan data keperawatan yang merupakan bagian integral dari sistem pencatatan pengumpulan data klien
3.    Sistem pencatatan berdasarkan proses keperawatan. Singkat, menyeluruh, akurat dan berkesinambungan.
4.    Praktek mempunyai sistem pengumpulan data keperawatan yang menjadi bagian dari sistem pencatatan kesehatan klien.
5.    Ditatanan praktek tersedia sistem penyimpanan data yang dapat memungkinkan diperoleh kembali bila diperlukan.
6.    Tersedianya sarana dan lingkungan yang mendukung.

Kriteria Proses :
1.    Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan mempelajari data penunjang ( pengumpulan data penunjang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium dan uji diagnosis), serta mempelajari catatan lain.
2.    Sumber data adalah klien, keluarga atau orang terkait, tim kesehatan, rekam medis, serta catatan lain.
3.    Klien berpartisipasi dalam proses pengumpulan data.
4.    Data yang dikumpulkan, difokuskan untuk mengidentifikasi :
a. Status kesehatan klien saat ini
b. Status kesehatan klien masa lalu
c. Status biologis (Fisiologis)
d. Status psikologis (Pola koping)
e. Status social cultural
f. Status spiritual
g. Respon terhadap terapi
h. Harapan terhadap tingkat kesehatan yang optimal
i. Resiko masalah potensial
Kriteria Hasil :
1. Data dicatat dan dianalisis sesuai standar dan format yang ada.
2. Data yang dihasilkan akurat, terkini, dan relevan sesuai kebutuhan klien.

2)        Standar II: Diagnosis Keperawatan
Perawat menganalisis data pengkajian untuk merumuskan diagnosis keperawatan.
Rasional
Diagnosis keperawatan sebagai dasar pengembangan rencana intervensi keperawatan dalam rangka mencapai peningkatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan klien.
Kriteria Struktur
1.    Tatanan praktek memberi kesempatan ;
a. kepada teman sejawat, klien untuk melakukan validasi diagnosis keperawatan
b. adanya mekanisme pertukaran informasi tentang hasil penelitian dalam menetapkan diagnosis keperawatan yang tepat.
c. untuk akses sumber-sumber dan program pengembangan profesional yang terkait.
d. adanya pencatatan yang sistematis tentang diagnosis klien.
Kriteria Proses
1.    Proses dianogsis terdiri dari analisis, & interpretasi data, identifikasi masalah klien dan perumusan diagnosis keperawatan.
2.    Komponen diagnosis keperawatan terdiri dari masalah (P), penyebab (E), gejala/ tanda (S) atau terdiri dari masalah dengan penyebab (PE).
3.    Bekerjasama dengan klien, dekat dengan klien, petugas kesehatan lain untuk memvalidasi diagnosis keperawatan.
4.    Melakukan kaji ulang dan revisi diagnosis berdasarkan data terbaru.
Kriteria Hasil
1.    Diagnosis keperawatan divalidasi oleh klien bila memungkinkan
2.    Diagnosis keperawatan yang dibuat diterima oleh teman sejawat sebagai diagnosis yang relevan dan signifikan.
3.    Diagnosis didokumentasikan untuk memudahkan perencanaan, implementasi, evaluasi dan penelitian.

3)        Standar III: Perencanaan
Perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan
dan meningkatkan kesehatan klien.
Rasional :
Perencanaan dikembangkan berdasarkan diagnosis keperawatan.
Kriteria Struktur :
Tatanan praktek menyediakan :
1. Sarana yang dibutuhkan untuk mengembangkan perencanaan.
2. Adanya mekanisme pencatatan, sehingga dapat dikomunikasikan.
Kriteria Proses :
1.    Perencanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah, tujuan dan rencana tindakan keperawatan.
2.    Bekerja sama dengan klien dalam menyusun rencana tindakan keperawatan.
3.    Perencanaan bersifat individual (sebagai individu, kelompok dan masyarakat) sesuai dengan kondisi atau kebutuhan klien.
4.    Mendokumentasikan rencana keperawatan.

Kriteria Hasil :
1. Tersusunnya suatu rencana asuhan keperawatan klien
2. Perencanaan mencerminkan penyelesaian terhadap diagnosis keperawatan.
3. Perencanaan tertulis dalam format yang singkat dan mudah didapat.
4. Perencanaan menunjukkan bukti adanya revisi pencapaian tujuan.

4)        Standar IV: Pelaksanaan Tindakan (implementasi)
Perawat mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam rencana
asuhan keperawatan
Rasional :
Perawat mengimplementasikan rencana asuhan keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan partisipasi klien dalam tindakan keperawatan berpengaruh pada hasil yang diharapkan.
Kriteria Struktur :
Tatanan praktek menyediakan :
1. Sumber daya untuk pelaksanaan kegiatan.
2. Pola ketenagaan yang sesuai kebutuhan.
3. Ada mekanisme untuk mengkaji dan merevisi pola ketenagaan secara periodik.
4. Pembinaan dan peningkatan keterampilan klinis keperawatan.
5. Sistem Konsultasi keperawatan.
Kriteria Proses :
1.    Bekerjasama dengan klien dalam pelaksanaan tindakan keperawatan.
2.    Kolaborasi dengan profesi kesehatan lain untuk meningkatkan status kesehatan klien.
3.    Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah klien.
4.    Melakukan supervisi terhadap tenaga pelaksana keperawatan dibawah tanggung jawabnya.
5.    Menjadi koordinator pelayanan dan advokasi terhadap klien untuk mencapai tujuan kesehatan.
6.    Menginformasikan kepada klien tentang status kesehatan dan fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
7.    Memberikan pendidikan pada klien & keluarga mengenai konsep & keterampilan asuhan diri serta membantu klien memodifikasi lingkungan yang digunakannya.
8.    Mengkaji ulang dan merevisi pelaksanaan tindakan keperawatan berdasarkan respon klien.


Kriteria Hasil :
1.    Terdokumentasi tindakan keperawatan dan respon klien secara sistematik dan dengan mudah diperoleh kembali.
2.    Tindakan keperawatan dapat diterima klien.
3.    Ada bukti-bukti yang terukur tentang pencapaian tujuan.
5)        Standar V : Evaluasi
Perawat mengevaluasi perkembangan kesehatan klien terhadap tindakan dalam pencapaian tujuan, sesuai rencana yang telah ditetapkan dan merevisi data dasar dan perencanaan.
Rasional :
Praktek keperawatan merupakan suatu proses dinamis yang mencakup berbagai perubahan data, diagnosa atau perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Efektivitas asuhan keperawatan tergantung pada pengkajian yang berulang-ulang.
Kriteria Struktur :
1.    Tatanan praktek menyediakan : sarana dan lingkungan yang mendukung terlaksananya proses evaluasi.
2.    Adanya akses informasi yang dapat digunakan perawat dalam penyempurnaan perencanaan
3.    Adanya supervisi dan konsultasi untuk membantu perawat melakukan evaluasi secara effektif dan mengembangkan alternatif perencanaan yang tepat.
Kriteria Proses :
1.    Menyusun rencanaan evaluasi hasil tindakan secara komprehensif, tepat waktu dan terus-menerus.
2.    Menggunakan data dasar dan respon klien dalam mengukur perkembangan kearah pencapaian tujuan.
3.    Memvalidasi dan menganalisis data baru dengan sejawat dan klien
4.    Bekerja sama dengan klien, keluarga untuk memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
5.    Mendokumentasikan hasil evaluasi dan memodifikasi perencanaan.
6.    Melakukan supervisi dan konsultasi klinik.
Kriteria Hasil :
1.    Diperolehnya hasil revisi data, diagnosis, rencana tindakan berdasarkan evaluasi.
2.    Klien berpartisipasi dalam proses evaluasi dan revisi rencana tindakan.
3.    Hasil evaluasi digunakan untuk mengambil keputusan
4.    Evaluasi tindakan terdokumentasikan sedemikian rupa yang menunjukan kontribusi terhadap efektifitas tindakan keperawatan dan penelitian. 

Ø  Standar intervensi keperawatan dirumah sakit mengacu pada teori kebutuhan dasar manusia yang dikemukakan opleh Henderson terdiri dari :
a)         Memenuhi kebutuhan oksigen
b)        Memenuhi kebutuhan nutrisi, keseimbangan cairan, dan nutrisi
c)         Memenuhi kebutuhan eliminasi
d)        Memenuhi kebutuhan keamanan
e)         Memenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan fisik
f)         Memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur
g)        Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani
h)        Memenuhi kebutuhan spiritual
i)          Memenuhi kebutuhan emosional
j)          Memenuhi kebutuhan komunikasi
k)        Mencegah dan mengatasi reaksi fisiologis
l)          Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membentuk proses penyembuhan
m)      Memebuhi kebutuhan pendidikan kesehatan atau penyuluhan
n)        Memenuhi kebutuhan rehabilitasi

Ø   Standar manajemen pelayanan keperawatan
  1.    Standar I : Perencanaan Pelayanan Keperawatan
Pernyataan :
Perencanaan pelayanan keperawatan disusun berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis data, hasil kegiatan pelayanan perawatan dan sumber daya ( manusia, fasilitas, peralatan, dan dana) yang tepat dan memadai untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan.
Rasional:
Perencanaan pelayanan keperawatan merupakan fungsi utama pengelolaan dan landasan kegiatan dalam upaya mencapai tujuan pelayanan keperawatan.
Kriteria Struktur :
a.         Adanya kebijakan manajemen pelayanan keperawatan sebagai pendukung penyusun perencanaan.
b.        Adanya visi, misi sarana pelayanan kesehatan
c.         Adanya falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan yang mengacu pada visi, misi
d.        Tersedianya data dan informasi yang dibutuhkan untuk perencanaan secara tepat dan memadai
e.         Adanya srandar antara lain standar ketenagakerjaan, standar fasilitasi dan peralatan pelayanan keperawatan dan kebidanan
f.          Tersedianya sumber daya yang dibutuhkan untuk pelayanan keperawatan
g.        Adanya mekanisme perencanaan pelayanan keperawatan
Kreteria Proses:
a.         Melaksanakan koordinasi dengan unit pelayanan terkait
b.        Melibatkan unsure pengelolaan dan staf sesuai tingkat manajerial
c.         Melaksanakan perencanaan secara “ bottom up
Kriteria Hasil:
a.         Adanya dokumen yang menunjukan perencanaan keperawatan meliputi: aspek ketenagaan , fasilitas dan peralatan serta upaya pengendalian mutu pelayanan
b.        Perencanaan keperawatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rencana induk perencanaan sarana kesehatan

2.    Srandar II : Pengorganisasian Pelayanan Keperawatan
Pernyataan:
Pengatran sumber daya ( manusia, fasilitas, peralatan dan dana) melalui integrasi dan koordinasi untuk mencapai tujuan pelayanan
Rasional:
Pengaturan sumber daya manusia berkesinambungan pelayanan keperawatan secara efektif dan efesien
Kreteria Struktur:
a)        Adanya kebijakan tentang manajemen pelayanan keperawatan sebagai pendukung pengorganisasian.
b)        Adanya struktur organisasi dan tata hubungan kerja structural dan fungsional pelayanan keperawatan di sarana pelayanaan kesehatan
c)        Adanya uraian tugas, tanggungjawab dan wewenang yang jelas dan tertulis bagi tiap tenaga keperwatan.
d)       Adanya tenaga keperawatan yang ditunjuk untuk menduduki jabatan tertentu.
e)        adanya dokumen kualifikasi/persyaratan jabatan bagi pimpinan keperawatan.


Kriteria Proses :
h.        Memahami uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang bagi tiap tenaga keperawatan.
i.          Melaksanakan tugas sesuai dengan uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang.
j.          Melakukan koordinasi kegiatan pelayanan keperawatan.
Kriteria hasil :
a.         Adanya tenaga keperawatan yang menduduki jabatan, sesuai dengan persyaratan.
b.        Pelayanan keperawatan bagian integral di dalam struktur organisasi saran kesehatan.
c.         Adanya dokumen pengaturan pendayagunaan sumber daya keperawatan meliputi : ketenagaan, fasilitas, peralatan.
d.        Adanya dokumen pelaksanaan rapat koordinasi

3.    Standar III : Pengaturan Ketenagaan Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan
Pernyataan :
Pendayagunaan tenaga keperawatan sesuai kompetisi dan potensi pengembangan untuk terlaksananya pelayanan keperawatan yang bermutu.
Rasional :
Pengelolaan manajemen keperawatan dapat terlaksana secara efektif dan efisien apabila didukung dengan pengaturan tenaga keperawatan yang bermutu.
Kriteria struktur :
a.         Adanya kebijakan tentang pendayagunaan tenaga keperawatan.
b.        Adnya standar tenaga keperawatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan keperawatan.
c.         Adanya pola tenaga keperawatan di sarana kesehatan.
Kriteria proses :
a.         Mengidentifikasi jenis dan kulifikasi tenaga keperawatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan keperawatan.
b.        Menetapkan jumlah dan jenis tenaga keperawatan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan standar pelayanan keperawatan dan pola tenaga keperawatan.
c.         Menjadi anggota tim rekrutmen tenaga keperawatan.
d.        Melaksanakan program orientasi bagi tenaga baru.
e.         Melaksanakan model penugasan.
f.         Menyusun jadwal dinas yang fleksibel.
g.        Melaksanakan program mutasi, mobilisasi dan mempertahankan (retention) tenaga keperawatan.
h.        Menyusun program pengembangan staf keperawatan.
i.          Melaksanakan penilaian kinerja.
Kriteria hasil :
a.         Adanya dokumen pola tenaga keperawatan di sarana kesehatan.
b.        Adanya jadwal dinas yang menggambarkan komosisi tenaga keperawatan yang seimbang kompetensinya pada setiap tugas gilir (shift)
c.         Adanya dokumen hasil penilaian kinerja tenaga keperawatan .
d.        Adanya dokumen pelaksana program pengembangan staf.
e.         Adanya dokumen pelaksana program orientasi.
f.         Adanya dokumen pelaksana program mutasi, mobilisasi dan mempertahankan (retention).
g.        Adanya dokumen model penugasan asuhan pelayanan keperawatan.

4.    Standar IV : Pengarahan Pelayanan Keperawatan
Pernyataan :
Pengarahan yang terstruktur untuk mencapai pelayanan keperawatan bermutu sesuai tujuan organisasi sarana kesehatan.
Rasional :
Iklim kerja yang kondusif diciptakan melalui kemampuan interpersonal manajer pelayanan keperawatan dalam memotivasi dan membimbing staf sehingga meningkatkan kinerja staf meningkat.
Kriteria struktur :
a.         Adanya kebijakan tentang manajemen pelayan keperawatan yang mendukung fungsi pengarahan.
b.        Adanya tenaga kperawatan yang memiliki kemampuan, dan keterampilan manajerial.
c.         Adanya mekanisme pembinaan tenaga keperawatan.
d.        Adanya fasilitas yang mendukung lingkungan kerja yang kondusif untuk pembinaan.
Kriteria proses :
a.         Melaksanakan pembinaan tenga keperawatan berdasarkan hasil evaluasi kerja.
b.        Memberikan umpan balik.
c.         Melaksanakan tindak lanjut hasil program pembinaan antara lain pemberian penghargaan dan sanksi.
Kriteria hasil :
a.         Adanya dokumen pelaksana program pembinaan.
b.        Adanya peningkatan kemampuan tenaga keperawatan yang dibina.
c.         Adanya dokumen upaya tindak lanjut hasil pelaksanaan pembinaan antara lain pemberian penghargaan dan sanksi.

5.    Standar V : Evaluasi Pelayanan Keperawatan
Pernyataan :
Evaluasi dilakukan secara objektif sebagai upaya perbaikan untuk tercapainya tujuan keperawatan.

Rasional :
Evaluasi dapat mendorong terjadinya perubahan perkembangan system dalam peningkatan mutu pelayanan keperawatan.
Kriteria struktur :
b.        Adanya kebijakan tentang manajemen pelayanan keperawatan yang mendukung evaluasi pelayanan keperawatn.
c.         Adanya mekanisme evaluasi pencapaian tujuan pelayanan keperawatan.
d.        Adanya alat evaluasi pencapaian tujuan pelayanan keperawatan.
e.         Adanya standar pelayanan keperawatan.
Kriteria proses :
a.         Menyusun rencana evaluasi pencapaian tujuan pelayanan keperawatan.
b.        Melaksanakan evaluasi pencapaian tujuan pelayanan keperawatan.
c.         Memberikan umpanbalik hasil evaluasi pencapaian tujuan pelayanan keperawatan.
d.        Melaksanakan tindak lanjut hasil pencapaian tujuan.
Kriteria hasil :
a.         Adanya dokumen hasil evaluasi pencapaian tujuan pelayan keperawatan.
b.        Adanya dokumen tindak lanjut hasil evaluasi pencapaian tujuan pelayanan keperawatan.
c.         Adanya dokumen upaya perbaikan pelayanan keperawatan.

6.    Standar VI : Pengendalian Mutu Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana Kesehatan
Pernyataan :
Upaya pemntauan yang berkesinambungan yang diperlukan untuk menilai mutu pelayanan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan.
Rasional :
Program pengendalian mutu dapat menunjang tercapainya pelayanan keperawatan dan kebidanan yang efisien dan efektif di sarana kesehatan.
Kriteria struktur :
a.         Adanya kebijakan program pengendalian mutu pelayanan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan.
b.        Adanya program pengendalian mutu pelayanan keperawatan.
c.         Adanya standar pelayanan keperawatan.
d.        Adanya mekanisme pelaksanaan program pengendalian mutu.
e.         Adanya tim pengendalian mutu dalam Organisasi Pelayanan Kesehatan.
f.         Adanya sumber daya yang menandai dalam jumlah dan kualitas.
Kriteria proses :
a.         Menyusun alat pengendalian mutu sesuai dengan metoda yang dipilih.
b.        Melaksanakan upaya pengendalian mutu antara lain : audit keperawatan/ supervise keperawatan, Gugus Kendali Mutu, survey kepuasan pasien, keluarga/petugas, presentasi kasusdan ronde keperawatan.
c.         Menganalisa dan menginterpretasikan data hasil evaluasi pengendalian mutu.
d.        Menyusun upaya tindak lanjut.
Kriteria  hasil :
a.         Adanya dokumen hasil pengendalian mutu.
b.        Adanya dokumen umapan balik dan upaya tindak lanjut.
c.         Adanya dokumen hasil survey kepuasan pasien, keluarga dan petugas.
d.        Adanya penampilan klinik tenaga keperawatan sesuai dengan standar pelayanan keperawatan.
e.         Menurunya angka kejadian komplikasi sebagai akibat pmberian asuhan keperawatan antara lain : dekubitus, jatuh, pneumia, pneumia orthostatic, infeksi nasokomial, drop foot.

2.4         Faktor-faktor yang mempengaruhi Standar praktik keperawatan
Proses keperawatan adalah faktor penting dalam survival pasien dan dalam aspek-aspek pemeliharaan, rehabilitatif dan preventif perawatan kesehatan (Doengoes,2000). Proses keperawatan terbagi menjadi 5 langkah yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Dengan tidak di lakukannya proses keperawatan yang benar maka pasien tidak mendapat asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan dan mencegah masalah kesehatan yang baru bahkan memperlambat proses kesembuhan dari pasien tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi standar praktek keperawatan antara lain
1)        Kecakapan intelektual
2)        Ilmu pengetahuan
3)        Percaya diri perawat
4)        Sarana
5)        Komunikas
6)        Pengalaman kerja perawat
7)        Motivasi pasien untuk sembuh
8)        Kedisiplinan

2.5         Ciri-Ciri Standar Praktek Keperawatan
1)        Otonomi dalam pekerjaan
2)        Bertanggung jawab, dan bertanggung gugat
3)        Pengambilan keputusan yang mandiri
4)        Kolaborasi dengan disiplin lain
5)        Pemberian pembelaan (advocacy), dan
a.       Memfasilitasi kepentingan pasien/klien

2.6         Kegunaan Standar Praktek Keperawatan
Tujuan utama standar memberikan kejelasan dan pedoman untuk mengidentifikasi ukuran dan penilaian hasil akhir, dengan demikian standar dapat meningkatkan dan memfasilitasi perbaikan dan pencapaian kualitas asuhan keperawatan.
1.        Pendidikan
Membantu dalan merencanakan isi kurikulum dan mengevaluasi penampilan kerja mahasiswa.
2.        Puskesmas
Dapat digunakan untuk mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain sehingga dapat saling menghormati dan bekerja sama secara baik dalam menjalankan pekerjaan sesuai profesinya dan meningkatkan pelayanan tentunya. untuk meningkatkan asuhan atau pelayanan keperawatan dengan cara memfokuskan kegiatan atau proses pada usaha pelayanan untuk memenuhi layanan kesehatan masyarakat.
3.        Rumah Sakit
Dengan penggunaan standar praktek keperawatan ini tentunya akan meningkatkan efisiensi serta juga efektifitas pelayanan keperawatan dan ini akan berefek kepada penurunan lama rawat pasien di rumah sakit.

2.7 Contoh standar Praktik Keperawatan

Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan


Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
Hipertermia
Berhubungan dengan :
-       penyakit/ trauma
-       peningkatan metabolisme
-       aktivitas yang berlebih
-       dehidrasi

DO/DS:
     kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal
     serangan atau konvulsi (kejang)
     kulit kemerahan
     pertambahan RR
     takikardi
     Kulit teraba panas/ hangat

NOC:
Thermoregulasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama………..pasien menunjukkan :
Suhu tubuh dalam batas normal dengan kreiteria hasil:
    Suhu  36 – 37C
    Nadi dan RR dalam rentang normal
    Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing, merasa nyaman
NIC :
      Monitor suhu sesering mungkin
      Monitor warna dan suhu kulit
      Monitor tekanan darah, nadi dan RR
      Monitor penurunan tingkat kesadaran
      Monitor WBC, Hb, dan Hct
      Monitor intake dan output
      Berikan anti piretik:
      Kelola Antibiotik:………………………..
      Selimuti pasien
      Berikan cairan intravena
      Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
      Tingkatkan sirkulasi udara
      Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
      Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
      Catat adanya fluktuasi tekanan darah
      Monitor hidrasi seperti turgor kulit, kelembaban membran mukosa)



BAB III
KESIMPULAN

Pengembangan standar praktek keperawatan di Indonesia merupakan tanggung jawab PPNI karena tekanan dan tuntutan kebutuhan terhadap kualitas asuhan keperawatan makin tinggi. Pengertian standar sangat luas namun harus dapat diterima dan dicapai. Dalam pengembangan standar dibutuhkan sumber-sumber pengembangan standar keperawatan.
          Tujuan dan manfaat standar keperawatan pada dasarnya mengukur kuaitas asuhan kinerja perawat dan efektifitas menejemen organisasi. Dalam pengembangan standar menggunakan pendekatan dan kerangka kerja yang lazim sehingga dapat ditata siapa yang bertanggung jawab mengembangkan standar bagaimana proses pengembangan tersebut.
       Berbagai jenis keperawatan dapat dikembangkan dengan fokus, orientasi dan pendekatan yang saling mendukung.
        Standar asuhan berfokus pada hasil pasien, standar praktik berorientasi pada kinerja perawat professional untuk memberdayakan proses keperawatan. Standar finansial juga harus dikembangkan dalam pengelolaan keperawatan sehingga dapat bermanfaat bagi pasien, profesi perawat dan organisasi pelayanan.


DAFTAR PUTAKA

Departemen Kesehatan RI.2002.Standar Keperwatan di Rumah Sakit.Jakarta : Departemen Kesehatan RI.

Githa, I Wayan.2012.Manajemen Keperawatan.Denpasar :Poltekkes Denpasar Jurusan Keperawatan.

Kurnia.2013.Standar dan Etika Keperawatan.Dalam http://kurnia2810.blogspot.com/2013/04/standar-dan-etika-keperawatan.html(diakses pada tanggal 12 September 2014)
Ningsih, Santi.2013.Manajemen Standar Pelayanan Keperawatan.Dalamhttp://santiningsih44.blogspot.com/2013/11/manajemen-standar-pelayanan-keperawatan.html(Diakses pada tanggal 12 September 2014