Kamis, 13 November 2014

makalah model keperawatan Betty Neuman

BAB I
PENDAHULUAN

1.1         LATAR BELAKANG
Salah satu cara untuk menunjukkan eksistensi keperawatan adalah dengan mengembangkan salah satu model pelayanan keperawatan yang sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia. model keperawatan Neuman, dikenal dengan model adaptasi dimana Neuman memandang pengalaman klinis dikeperawatan distrik dan psikiatrik
Dari berbagai tingkatan usia. Aplikasi proses keperawatan menurut konsep teori Neuman di Rumah Sakit telah banyak diterapkan namun sedikit sekali perawat yang mengetahui dan memahami bahwa tindakan keperawatan tersebut telah sesuai. Bahkan perawat melaksanakan asuhan keperawatan tanpa menyadari sebagian tindakan yang telah dilakukan pada klien adalah penerapan konsep teori Neuman.
Oleh karena itu, kelompok memandang perlu untuk mengetahui dan mengkaji lebih jauh tentang penerapan model keperawatan yang sesuai dengan teori Sister Neuman diilapangan atau rumah sakit, sehingga dapat diketahui apakah teori Neuman dapat diaplikasikan dengan baik dalam pelayanan keperawatan/ asuhan keperawatan .

1.2         TUJUAN
a.            Tujuan Umum
Mampu memahami konsep model keperawatan menurut Neuman dalam manajemen Asuhan Keperawatan

b.         Tujuan Khusus
-   Memahami konsep model teori Neuman
-   Mampu menghubungkan model konsep Newman dengan proses     keperawatan
Mampu mengevaluasi/menilai proses keperawatan di RS dengan konsep Neuman                             
-   Mendapatkan gambaran kondisi pelaksanaan konsep Neuman di RS










BAB II
PEMBAHASAN


2.1       BIOGRAFI DAN LATAR BELAKANG BETTY NEUMAN

Betty Neuman lahir di Ohio tahun 1924, dia anak kedua dari 3 bersaudara dan merupakan anak perempuan satu-satunya.Ketika berumur 11 tahun bapaknya meninggal setelah 6 tahun dirawat karena CRF. Pujian bapaknya terhadap perawat mempengaruhi pandangan Neuman tentang perawat dan komitmennya menjadi perawat terbaik yang selalu dekat dengan pasien.Pekerjaan ibunya sebagai bidan di desa juga sangat mempengaruhi secara signifikan. Setelah lulus SMA Neuman tidak dapat melanjutkan pendidikan keperawatan. Dia bekerja sebagai teknisi pada perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka menabung untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya.
Adanya program wajib militer di keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah keperawatan.Neuman lulus program diploma RS Rakyat (sekarang RSUP Akron Ohio) tahun 1947. Neuman menerima gelar BS pada keperawatan Kesehatan Masyarakat tahun 1957 dan MS Kesehatan Masyarakat serta Konsultan Keperawatan Jiwa tahun 1966 dari Universitas California LA. Tahun 1985 Neuman menyelesaikan PHD dalam bidang Clinical Psychology dari Universitas Pasific Western. Dia mempraktekkan bed side nursing sebagai staf kepala dan Private Duty Nurse di berbagai RS.
Pekerjaannya di komunitas termasuk di sekolah-sekolah, perawatan di perusahaan dan sebagai kepala perawatan di klinik obstetric suaminya dan konseling intervensi krisis di keperawatan jiwa di komunitas. Tahun 1967, 6 bulan setelah mendapat gelar MS dia menjadi kepala fakultas dari program dimana ia lulus dan memulai kontribusinya sebagai guru, dosen, penulis dan konsultan dalam berbagai disiplin ilmu kesehatan. Tahun 1973, Neuman dan keluarga kembali ke Ohio, sejak itu dia sebagai konsultan kesehatan jiwa, menyediakan program pendidikan berkelanjutan dan melanjutkan perkembangan dari modelnya, dia yang pertama kali mendapatkan California Licensed Clinical Fellows of the American Association of Marriage & Family Therapy dan tetap melakukan praktek konseling. Model Neuman aslinya berkembang tahun 1970 ketika itu ada permintaan lulusan Universitas of California LA untuk pembukaan kursus yang memberikan wawasan
tentang aspek fisiologi,psikologi,sosiokultural dan aspek pengembangan dari kehidupan manusia (Neuman 1995). Model ini dikembangkan untuk menyediakan struktur yang terintegrasi dari aspek-aspek diatas secara holistic.Setelah 2 tahun dievaluasi model tersebut dipublikasikan dalam 3 edisi ( 1982,1989, 1995).

2.2       TINJAUAN TEORI
2.2.1   Perkembangan Sistem Model Neuman
Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek (variable) fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal.
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress. Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses, output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan
Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka maka klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi.
2.2.2   Konseptual Model Neuman
Neuman menyajikan aspek-aspek model sistemnya dalam suatu diagram lingkaran konsentris, yang meliputi variabel fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual, basic structure dan energy resources, line of resistance, normal line of defense, fixible line of defense, stressor, reaksi, pencegahan primer, sekunder, tertier, faktor intra, inter dan ekstra personal, serta rekonstitusi. Adapun faktor lingkungan, kesehatan, keperawatan dan manusia merupakan bagian yang melekat pada model ini yang saling berhubungan dan mendukung ke arah stabilitas sistem.Gambar sistem Neuman ada pada gambar berikut ini.
·                     Manusia menurut Neuman
Neuman memandang manusia atau klien secara keseluruhan (holistic) yang terdiri dari:
1). Faktor Fisiologis meliputi struktur dan fungsi tubuh
2). Faktor psikologis terdiri dari proses dan hubungan mental
3). Faktor sosial budaya meliputi fungsi sistem yang menghubungkan sosial dan   ekspektasi kultural dan aktivasi.
4). Faktor perkembangan sepanjang hidup.
5).Faktor spiritual pengaruh kepercayaan spiritual. Faktor-faktor ini berhubungan secara dinamis dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
Klien juga dipandang mengalami kondisi yang bervariasi,sesuai stress yang dialami. Ketika stressor terjadi individu banyak membutuhkan informasi atau bantuan untuk mengatasi stressor. Pemberian motivasi merupakan rencana tindakan perawat untuk membantu perkembangan klien.
Sistem klien diartikan dalam struktur dasar dan lingkaran-lingkaran konsentrik yang saling berkaitan . Struktur dasar meliputi faktor dasar kelangsungan hidup yang lebih umum dari karakter sehat dan sakit yang merupakan gambaran yang unik dari system klien. Secara umum gambaran keunikan sistem klien dari Neuman adalah range temperatur normal, struktur genetik , pola respon, kekuatan dan kelemahan organ, struktr ego dan pengetahuan atau kebiasaan.

Neuman selanjutnya menyatakan bahwa Normal Lines of Defense adalah
1). Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut keadaan wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien.
2). Berbagai stressor dapat menginvasi normal line defense jika flexible lines of defense tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi maka sistem klien akan bereaksi yang akan tampak pada adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan.
3). Normal lines of defense terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan.

Garis pertahanan flexible/ Flexible Lines of Defense
1).Digambarkan sebagai lingkaran putus-putus paling luar yang berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari stressor.
2).Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa menjauh atau mendekat pada normal line of defense. Bila jarak antara flexible lines of defense dan normal lines of defense meningkat maka tingkat proteksipun meningkat.
3).Melindungi normal line of defense dan bertindak sebagai buffer untuk mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien.
4).Bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat.

Lines of Resistance Merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya adalah mekanisme sistem immun tubuh.Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa timbul kematian.Hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan flexible lines of defense terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.
·                     Linkungan menurut Neuman
Menurut Neuman lingkungan adalah seluruh faktor-faktor internal dan eksternal yang berada di sekitar klien . Neuman mengatakan baik lingkungan internal maupun ekternal pada manusia memiliki hubungan yang harmonis dan keduanya mempunyai keseimbangan yang bervariasi, dimana keseimbangan atau keharmonisan antara lingkungan internal dan eksternal tersebut dipertahankan. Pengaruh lingkungan terhadap klien atau sebaliknya bias berdampak positif atau negative. Stressor yang berasal dari lingkungan meliputi 3 hal yaitu intrapersonal, interpersonal dan extrapersonal. Neuman membagi lingkungan menadi 3 yaitu :
1).  Lingkungan internal yaitu lingkungan intrapersonal yang ada dalam system
    Klien.
2). Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar system klien. Kekuatan-kekuatan dan pengaruh interaksi yang berada diluarnsistem klien
3).Lingkungan yang diciptakan merupakan pertukaran energi dalam system terbuka dengan lingkungan internal dan eksternal yang bersifat dinamis.Lingkungan ini tujuannya adalah untuk memberikan stimulus positif kearah kesehatan klien.
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut :
1).    Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : respon autoimmun.
2).    Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran.
3).    Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik.
·                     Sehat Menurut Neuman
Definisi sehat digambarkan dengan model komponen.Sehat adalah kondisi dimana bagian dan sub bagian keseluruhan manusia yang selalu harmoni.Kesehatan manusia dalam status baik atau sakit, selalu berubah dalam lima variable : fisiologi, psikologi, sosiobudaya, spiritual dan perkembangan. Sehat relative dan dinamik dengan stabilitas yang bervariasi.
      Garis normal sebagai parameter status sehat. Sehat adalah individual kadang seimbang atau stabilitas klien atau berubah. Garis pertahanan manusia dapat permiabel, berbeda dengan individu lain dan menghasilkan status kesehatan yaitu garis pertahanan normal.Sehat untuk individu lain mungkin berarti retensi komponen yang tercontitusi, contoh penggunaan protesa setelah amputasi dapat menghasilkan garis normal. Sehat untuk individu adalah hubungan antara faktor genetik dan pengalaman.Tipe definisi sehat mengikuti individu ,tidak ada standart absolute. Status yang terbaik adalah status optimal untuk klien bervariasi dari beberapa poin dalam hubungannya dengan konsep dasar
·                     Keperawatan menurut Neuman
Neuman menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh dan keperawatan adalah sebuah profesi yang unik yang mempertahankan semua variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Melalui penggunaan model keperawatan dapat membantu individu, keluarga dan kelompok untuk mencapai dan mempertahankan level maksimum dari total wellness. Keunikan keperawatan adalah berhubungan dengan integrasi dari semua variabel yang mana mendapat perhatian dari keperawatan . Neuman (1981) menyatakan bahwa dia memandang model sebagai sesuatu yang berguna untuk semua profesi kesehatan dimana mereka dan keperawatan mungkin berbagi bahasa umum dari suatu pengertian. Neuman juga percaya bahwa keperawatan dengan perspektif yang luas dapat dan seharusnya mengkoordinasi pelayanan kesehatan untuk pasien supaya fragmentasi pelayanan dapat dicegah.
2.2.3     Model Betty Neuman dalam Lingkungan Komunitas
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu:
·                     Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel yang berupa:
a.  Pendidikan kesehatan
b. Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien dirumah atau komunitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.

·                Intervensi yang besifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu :
a.         Deteksi dini gangguan kesehatan, misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga dan lain-lainnya.
b. Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya : konseling pranikah.

·                     Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
·                     Intervensi yang bersifat rehabilitatif
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang terganggu. Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua aktor utama yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri dari 5 tahapan yaitu:
a. Pengkajian, tahap proses keperawatan dimana perawat terfokus pada klien untuk mendapatkan data base yang komprehensif untuk mengetahui keadaan dan kesehatan yang ada dan aktualisasi atau potensial reaksi terhadap stres lingkungan.
b. Diagnosis keperawatan komunitas, data dengan teori juga menyediakan perawatan dasar untuk diagnosis. Ilmu perawatan statemen diagnostik perlu mencerminkan keseluruhan kondisi klien.Pernyataan diagnostik perawat harus mencerminkan seluruh kondisi klien.
c. Perencanaan, melibatkan negosiasi antara pemberiperawatan dan klien. Keseluruhan dari  pemberi kepedulian akan memandu klien untuk memelihara energi dan untuk menggunakan energi sebagai kekuatan untuk sembuh .Tujuan menyeluruh dari pemberi perawatan adalah membimbing klien untuk menghemat energi dan menggunakan energi sebagai kekuatan untuk bergerak melampaui masa sakit.
d. Pelaksanaan, tindakan keperawatan didasarkan pada sintesis data base yang komprehensif tentang klien dan teori yang sesuai dengan klien dan pengasuh persepsi dan kemungkinan untuk fungsional kompetensi di lingkungan. Menurut evaluasi langkah ini menegaskan bahwa yang diantisipasi atau yang ditentukan perubahan yang telah terjadi. Segera dan tujuan jangka panjang yang terstruktur dalam kaitannya dengan tujuan jangka pendek.
e. Evaluasi, yang diantisipasi atau perubahan yang ditentukan telah terjadi jika tidak mencapai tujuan.




BAB III
PENUTUP

3.1         Kesimpulan
Neuman mendeskripsikan modelnya sebagai aktivitas keperawatan yang yang luas, serbaguna dan dinamik yang disertai struktur, organisasi dan arahan. Ia membahas individu, kelompok (terutama keluarga), dan komunitas, dari berbagai perspektif dan dalam interaksi yang kontinu dengan stress yang ada dilingkungan mereka

3.2       Saran
1.    Semoga makalah ini dapat bermamfaat bagi yang pembaca, terutama mahasiswa keperawatan
2.    Semoga dapat menjadi bahan acuan pembelajaran bagi mahasiswa keperawatan.



















DAFTAR PUSTAKA


Basford, Lynn, 2006, Teori dan Praktik Keperawatan, EGC, Jakarta.
ilmukeperawatan.com
www.keperawatan-undip.ac.id



Senin, 03 November 2014

pembacaan Elektrokardiogram (EKG)


Elektrokardiogram (EKG)
A.                Pengertian
Elektrokardiogram (EKG) adalah representasi dari suatu sinyal yang dihasilkan oleh aktifitas listrik otot jantung. EKG ini merupakan rekaman informasi kondisi jantung yang diambil dengan memasang electroda pada badan. Rekaman EKG ini digunakan oleh dokter ahli untuk menentukan kodisi jantung dari pasien. Sinyal EKG direkam menggunakan perangkat elektrokardiograf. Tindakan pemeriksaan elektrokardiogram disebut elektrokardiografi.
  • Merupakan standar emas untuk diagnosis aritmia jantung
  • EKG memandu tingkatan terapi dan risiko untuk pasien yang dicurigai ada infark otot jantung akut
  • EKG membantu menemukan gangguan elektrolit (mis. hiperkalemia dan hipokalemia)
  • EKG memungkinkan penemuan abnormalitas konduksi (mis. blok cabang berkas kanan dan kiri)
  • EKG digunakan sebagai alat tapis penyakit jantung iskemik selama uji stres jantung
  • EKG kadang-kadang berguna untuk mendeteksi penyakit bukan jantung (mis. emboli paru atau hipotermia)
Elektrokardiogram tidak menilai kontraktilitas jantung secara langsung. Namun, EKG dapat memberikan indikasi menyeluruh atas naik-turunnya suatu kontraktilitas.
B.                 Anatomi dan Fisiologi Jantung

Jantung terdiri dari 4 bagian yaitu atrium (dextra & sinistra) & ventrikel (dextra & sinistra). Jantung mempunyai aktifitas listrik meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio Ventrikuler Nodus, Berkas His dan Serabut Purkinje, inilah point penting dalam pembacaan EKG.
Lihat gambar diatas bagaimana aktifitas jantung bekerja:
Berawal dari aliran lisrtik yang di kendalikan oleh pacu jantung khusus yaitu Nodus Sinus Atrial (SA) di dinding atrium kanan, dimana impuls secara terus menerus dilepaskan.  Dari Nodus SA suatu gelombang rangsangan di hantarkan melewati dinsing atrium yang menyebabkanya berkontraksi. Nodus AtrioVentrikular (AV) menerima gelombang rangsangan dan meneruskanya melalui Serat purkinje di berkas His yang menyebabkan rangsangan dan kontraksi dinding ventrikel kanan dan kiri. Gelombang rangsangan menyebar di seluruh dinding jantung di sertai perubahan muatan listrik yang dapat di terima dari dinding dada dan di rekam pada Elektrokardiografi.
C.                Sifat EKG
Gelombang yg timbul akibat depolarisasi dan repolarisasi miokardium akan direkam pada kertas EKG. Gelombang tersebut mempunyai 3 sifat :
  1. Durasi,  diukur dalam seperbagian detik (waktu)
  2. Amplitudo, diukur dalam millivolts (mV) (voltage)
  3. Konfigurasi, criteria subjektif sehubungan dg bentuk dan gambaran sbh gelombang.

Kertas perekam EKG
Kertas EKG
  • Merupakan segulungan kertas grafik panjang kontinu dg garis2 tebal dan tipis vertical dan horizontal. Garis tipis membatasi kotak2 kecil seluas 1 mm X 1mm; garis tebal membatasi kotak2 besar seluas 5 mm X 5 mm.
  • Sumbu horizontal mengukur waktu. Jarak satu kotak kecil adalah 0,04 detik. Jarak satu kotak besar adalah 5 kali lebih besar atau 0,2 detik.
  • Sumbu vertical mengukur voltage. Jarak satu kotak kecil adalah sebesar 0,1 mV, dan satu kotak besar adalah sebesar 0,5 mV.
D.                SANDAPAN (lokasi penempatan) EKG
Untuk memperoleh rekaman EKG dipasang elektroda-elektroda di kulit pada tempat-tempat tertentu. Lokasi penempatan elektroda sangat penting diperhatikan, karena penempatan yang salah akan menghasilkan pencatatan yang berbeda.
Terdapat 3 jenis sandapan (lead) pada EKG, yaitu :
1)      Sadapan Prekordial
Merupakan sadapan V1, V2, V3, V4, V5, dan V6 yang ditempatkan secara   langsung di dada. 








·         Sadapan V1 ditempatkan di ruang intercostal IV di kanan sternum.
·         Sadapan V2 ditempatkan di ruang intercostal IV di kiri sternum.
·         Sadapan V3 ditempatkan di antara sadapan V2 dan V4.
·         Sadapan V4 ditempatkan di ruang intercostal V di linea (sekalipun detak  apeks berpindah).
·         Sadapan V5 ditempatkan secara mendatar dengan V4 di linea axillaris anterior.
·         Sadapan V6 ditempatkan secara mendatar dengan V4 dan V5 di linea midaxillaris.


2)      Sandapan Bipolar
Merekam perbedaan potensial dari 2 elektroda, yang ditandai dengan angka romawi I, II dan III
·         Sandapan I    :  Merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) yang  bermuatan negatif (-) tangan kiri bermuatan positif  (+).
·         Sandapan II   :  merekam beda potensial antara tangan kanan (-) dengan kaki kiri (LF) yang bermuatan (+)
·         Sandapan III  : merekam beda potensial antara tangan kiri (LA) yang  bermuatan (-) dan kaki kiri (+).
3)      Sandapan Unipolar
Sandapan Unipolar Ekstremitas

 










*  aVR   : merekam potensial listrik pada tangan kanan (RA) yang  bermuatan (+),dan elektroda (-) gabungan tangan kiri dan kaki kiri membentuk elektroda indifiren.
*  aVL   : merekam potensial listrik pada tangan kiri (LA) yang bermuatan (+), dan muatan (-) gabungan tangan kanan dan kaki kiri membentuk elektroda  indifiren.
*  aVF   : merekam potensial listrik pada kaki kiri (LF) yang bermuatan (+) dan elektroda (-) dari gabungan tangan kanan dan kaki kiri membentuk elektroda indifiren.
Bila kita gabungkan  dari ketiga sandapan yang ada di atas akan tampak menjadi seperti pada gambar di bawah ini yang biasanya kita sebut sebagai sandapan lengkap 12 lead/ ECG 12 LEAD lengkap.

Pada gambar di atas tampak :
* Sandapan Prekordial —-> lead V1, V2, V3, V4, V5, V6
  • Sandapan Bipolar —-> lead I, lead II, Lead III
  • Sandapan Unipolar Ekstremitas —-> lead aVR, aVL, aVF



E.                 Gelombang EKG
 

Sinyal EKG terdiri dari 4 jenis :
1. GELOMBANG P : Rekaman depolarisasi di miokardium atrium sejak dari awal sampai akhir. Oleh karena SA node terletak di atrium kanan, otomatis atrium kanan lebih dulu terdepolarisasi daripada atrium kiri. Shg bagian gel.P pertama menunjukkan depolarisasi atrium kanan, dan bagian yang kedua menunjukkan depolarisasi atrium kiri.
2. KOMPLEKS QRS : merupakan rekaman depolarisasi di ventrikel sejak dari awal sampai akhir. Amplitudo kompleks QRS jauh lebih besar dari gelombang P, sebab ventrikel jauh lebih besar daripada atrium.
Bagian-bagian kompleks QRS :
Penamaannya :
  1. Kalau defleksi (letupan) pertama ke bawah, disebut gelombang Q
  2. Kalau defleksi pertama ke atas, disebut gelombang R
  3. Kalau ada defleksi ke atas kedua, disebut gelombang R’ (R-pelengkap = R-prime)
  4. Defleksi ke bawah pertama setelah defleksi ke atas, disebut gelombang S

Arti penamaan
Kompleks QRS biasanya digambarkan dalam EKG sebanyak 3 defleksi, namun ada juga yang 2 defleksi saja.
  1. Defleksi pertama menggambarkan peristiwa depolarisasi septum interventrikulare oleh fasikulus septal dari cabang kiri berkas.
  2. Defleksi kedua dan ketiga menggambarkan depolarisasi ventrikel kiri dan kanan.

3. GELOMBANG T : Rekaman repolarisasi ventrikel dari awal sampai akhir. Catt: sebenarnya juga ada glb.repolarisasi atrium, namun timbulnya bertepatan dengan depolarisasi ventrikel dan tertutup oleh kompleks QRS yang lebih mencolok.
4. GELOMBANG U : Perpanjangan gelombang T yang menunjukkan repolarisasi ventrikel dari awal sampai akhir. Gelombang ini kadang ada kadang tidak. Hanya muncul sewaktu waktu dan tidak memberikan kelainan klinis, namun bisa terdapat pada keadaan patologis.

F.                 Garis EKG
Ada 2 jenis penamaan : interval dan segmen.
interval : paling sedikit mencakup satu gelombang ditambah garis lurus penghubungnya.
segmen : garis lurus yang menghubungkan 2 gelombang.
  1. Interval PR/PQ = gelombang P + garis lurus yang menghubungkannya dg kompleks QRS. Fungsi : mengukur waktu dari permulaan depolarisasi atrium sampai pada mulainya depolarisasi ventrikel.
  2. Segmen PR/PQ = garis di antara gelombang P dengan kompleks QRS, menunjukkan waktu akhir depolarisasi atrium sampai mulainya depolarisasi ventrikel (ventrikel aktif).
  3. Segmen ST = garis lurus dari akhir kompleks QRS dg bagian awal glb.T. Fungsi : mengukur waktu antara akhir depolarisasi ventrikel sampai pada mulainya repolarisasi ventrikel.
  4. Garis Isoelektrik = garis lurus yang sejajar dengan segmen PQ dengan segmen ST. Jika Segmen ST di atas garis isoelektrik disebut ST elevasi, jika di bawah disebut ST depresi.
  5. Interval QT = meliputi kompleks QRS, segmen ST dan gelombang T. Fungsi : mengukur waktu dari permulaan depolarisasi ventrikel sampai akhir repolarisasi ventrikel.
  6. Interval QU = meliputi kompleks QRS, segmen ST, gelombang T dan U. Fungsi : mengukur waktu dari permulaan depolarisasi ventrikel sampai akhir repolarisasi ventrikel (akhir gelombang U).

Interpretasi gelombang EKG